Antisipasi Corona Covid-19 Pemprov Sultra Bangun 24 Bilik Isolasi

Antisipasi Corona Covid-19 Pemprov Sultra Bangun 24 Bilik Isolasi

Antisipasi Corona Covid-19 Pemprov Sultra Bangun 24 Bilik Isolasi - Antisipasi penanganan Corona Covid-19, terus digalakkan pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara. Selain pengadaan alat pelindung diri bagi petugas medis, fasilitas ruang penanganan pasien sementara dirampungkan.

Pemprov sedang menyelesaikan 24 bilik isolasi bagi pasien Corona. Ruangan seluas 600 meter persegi ini, dibangun dalam dua gedung yang berada dalam RS Bahteramas Sulawesi Tenggara.

Sejak Senin (30/3/2020) Pemprov Sulawesi Tenggara diketahui sudah merevisi anggaran Dinas Cipta Karya untuk membangun ruang isolasi pasien covid-19. Anggaran direvisi berjumlah sekitar Rp 4,9 miliar, dari proyek pembangunan infrastruktur yang dianggap tidak terlalu mendesak.


Kepala Dinas Cipta Karya Provinsi Sulawesi Tenggara, Pahri Yamsul menyatakan pembangunan bilik bagi pasien Corona Covid-19 ini sudah melalui koordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Namun, pihaknya menemui tantangan tidak mudah sejak pembangunan baru dilaksanakan sekitar seminggu lebih.

"Ini komitmen Pemprov, berupaya mengantisipasi dan membantu masyarakat dengan mengadakan fasilitas yang dianggap penting dan prioritas dalam situasi ini," ujar Pahri Yamsul, Minggu (5/3/2020).

Dia menyatakan, ada sejumlah pembangunan infrastruktur yang direvisi. Diantaranya, diambil dari anggaran pembangunan infrastruktur pada sejumlah kabupaten di Sulawesi Tenggara.

"Jika tak ada hambatan, akan selesai dalam waktu 1 bulan," ujarnya.

Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi malah berupaya membangun laboratorium untuk SWAB. Meskipun berbiaya mahal, Ali Mazi sempat membicarakan ide ini dengan sejumlah pihak.

"Soal anggaran mahal itu, bisa dicari dan diupayakan. Saya hanya ingin Sultra punya fasilitas sendiri, sehingga tak perlu menunggu dari Jakarta untuk tahu hasil tes," ujarnya.

Hingga Minggu (5/3/2020), di Sultra sudah ada 6 pasien positif Corona covid-19. Jumlah pasien bertambah 3 orang sejak awal dirilis 19 Maret 2020. Pasien PDP berjumlah 14 orang dan ODP mencapai 737 orang lebih.

Posting Komentar

0 Komentar