5 Kisah Korban Himpitan Pandemi Corona

5 Kisah Korban Himpitan Pandemi Corona

5 Kisah Korban Himpitan Pandemi Corona - Jakarta Pandemi Corona tak hanya mengakibatkan belasan ribu orang positif Covid-19. Wabah ini juga berdampak pada warga miskin dan rentan miskin. Terutama bagi mereka yang menggantungkan hidupnya sebagai pekerja harian dengan tingkat pendapatan yang minim.

Terlebih saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai diberlakukan. Berkurangnya kegiatan ekonomi membuat sejumlah perusahaan memutuskan menutup usahanya hingga terjadi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran di sejumlah daerah.

Bahkan tak sedikit dari mereka yang melakukan aksi nekat agar bisa sedikit bertahan di tengah pandemi Corona. Ada yang mencuri hingga jual ginjal. 

Di Klaten misalnya, setelah dirumahkan dari tempatnya bekerja, seorang bapak nekat menjual ginjalnya guna mencukupi kebutuhan keluarga. 


Ada pula kisah satu keluarga di Serang, Banten yang kelaparan sehingga harus minum air galon isi ulang selama dua hari.

Keluarga ini sempat mendapat sorotan dan viral di media sosial lantaran sang istri yang meninggal dunia diduga akibat kelaparan lantaran tak tersentuh bantuan.

Berikut sederet kisah mereka yg terhimpit ekonomi di tengah pandemi Corona Covid-19: 

Hermanto, kuli bangunan asal Dusun Peron di tengah pandemi Corona. Dia harus memutar otak untuk mencukupi biaya hidup keluarganya.

Apalagi akhir-akhir, anaknya selalu rewel minta uang jajan.

Saat itu, Hermanto sedang mengadu nasib ke Jakarta menjadi kuli bangunan di salah rumah di Perumahan Citra 2, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat.

Dia pun memutuskan untuk mendapatkan uang dengan cara kilat di tengah pandemi Corona. Hermanto nekat merampok dengan menyatroni rumah tetangga majikannya.

Namun, saat itu, tak sepeser pun harta benda yang berhasil dibawanya. Hemanto kalah berduel dengan pemilik rumah, Pendi (49).Judi Slot Online Deposit Pulsa 

Kapolsek Kalideres, Kompol Indra Maulana mengatakan, pelakunya berhasil ditangkap kurang dari 1x24 jam. Saat itu, dia merenovasi rumah milik tetangga korban.

Kisah keluarga almarhum Yulie Nuramelia juga menjadi berita yang tak kalah menuai sorotan.

Suami almarhumah membagikan kisah hidupnya yang kelaparan hingga harus minum air galon isi ulang selama dua hari. Pekerjaannya yang hanya mencari barang bekas tak mencukupi untuk kebutuhan keluarga dan keempat anaknya. 

Keluarga ini sempat mengajukan bantuan sosial. Namun, data keluarga tersebut ditolak, lantaran tertulis bekerja sebagai petugas kebersihan yang dikira mendapatkan gaji setiap bulan.

Memang benar sang suami, Mohamad Holik bekerja sebagai "petugas kebersihan" yang mencari barang bekas dan layak jual dari tempat sampah atau tepatnya pemulung.

Dia bercerita kalau perut keluarganya terisi makanan hanya hingga Rabu pagi, 15 April 2020. Hingga akhirnya ada salah satu anaknya yang menghubungi relawan untuk meminta bantuan. Relawan itu datang pada Jumat, 17 April 2020.  Slot Online Deposit Pulsa

"Ini yang ngasih duluan, katanya ada hamba Allah yang ngasih. Saya juga makasih ada yang nyumbang, membantu," kata Holik, ditemui di Kota Serang, Banten, Rabu, 22 April 2020. 

Selama dua hari itu, keluarga Yulie hanya mengisi perutnya dengan air galon. Bahkan sebelum itu terjadi, kerap menahan lapar dengan merebus singkong yang ditanam di sekitar rumahnya. Meski singkong itu masih berukuran kecil dan belum layak konsumsi.

"Makan yang ada aja, singkong itu dicabut, enggak layak makan lah, karena kepepet. Mau minta-minta ke tetangga kan malu. Kalau rejeki mah kan Allah yang ngatur. Mudah-mudahan ada milik, kalau enggak ada milik mah ya itu kosong, minum air, ngerebus singkong," terangnya.

Posting Komentar

0 Komentar