Penjelasan Risma Terkait Jumlah Pasien Positif Corona COVID-19 |
Penjelasan Risma Terkait Jumlah Pasien Positif Corona COVID-19 - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menjelaskan mengenai penambahan pasien positif Corona COVID-19 yang meroket di Surabaya, Kamis 21 Mei kemarin.
Dia menuturkan, hal tersebut lantaran Pemkot Surabaya masif menggelar rapid test. Dari 311 orang yang positif Corona COVID-19, 48 adalah orang dengan risiko (ODR).
"Namun yang ingin saya sampaikan, kenaikan ini karena kita masif melakukan rapid test dan kemudian kalau reaktif ditindaklanjuti oleh swab. Mungkin bapak ibu sekalian kaget," ujar dia usai rapat koordinasi Analisa dan Evaluasi Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Surabaya bersama jajaran kepolisian dan TNI, Jumat (22/5/2020).
Pada kegiatan itu, Risma juga menuturkan, berbagai upaya dalam memutus pandemi COVID-19. Salah satu yang saat ini tengah gencar dilakukan adalah rapid test dan swab massal di sejumlah wilayah. Terutama daerah yang terdapat warga menjadi penularan COVID-19.
"Kenapa kemudian kami bisa memantau siapa saja yang terkonfirmasi. Karena setelah kami membuat klaster, kemudian kami menghubungkan dengan data kependudukan. Misalnya yang ada di daerah Rungkut,” ujar dia di Graha Sawunggaling Lantai 6, Gedung Pemkot Surabaya.
Dalam kesempatan itu, Risma apresiasi atas dukungan dari semua pihak dalam upaya memutus mata rantai Corona COVID-19. Menurut dia, situasi di lapangan tidak semudah yang dibayangkan oleh masyarakat. Judi Slot Online Deposit Pulsa
Oleh sebab itu, berbagai dukungan yang mengalir itu akan membantu wali kota perempuan pertama di Surabaya ini dalam memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
"Dengan support ini saya percaya kita bisa menyelesaikan permasalahan ini dengan tepat. Sering kali kita lakukan negosiasi atau upaya persuasif saat meminta mereka (warga yang terkonfirmasi) untuk ke rumah sakit," kata Wali Kota Risma usai rapat yang dihadiri Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Mohammad Fadil Imran, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah beserta Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya.
Berbagai upaya lain dalam penanganan Covid-19 juga dipaparkan oleh Wali Kota Risma. Di antaranya, membuat rumah sakit darurat yakni Asrama Haji, Sukolilo, yang disulap menjadi ruang isolasi dan perawatan pasien. Sebab, beberapa rumah sakit tidak menerima pasien anak-anak, sehingga diputuskan untuk diisolasi di tempat tersebut.
"Jadi satu keluarga dimasukkan ke sana. Mengingat rumah sakit tidak dapat menampung anak-anak. Kita juga kasih mainan,” ungkapnya.Slot Online Deposit Pulsa
Bahkan, di kesempatan sama, Presiden UCLG Aspac ini pun memaparkan, pihaknya juga menggandeng RS Husada Utama untuk penambahan ruang isolasi perawatan pasien. Oleh karena itu, ruang pertemuan di rumah sakit itu diubah menjadi tempat perawatan dengan kapasitas 200 tempat tidur. "Jadi pasien yang positif bisa kami langsung rawat di sana," kata dia.
Tidak hanya persoalan kesehatan saja, tetapi dampak sosial ekonomi juga menjadi perhatian yang segera diselesaikan. Itulah sebabnya pihaknya terus memantau data yang ada di RT/RW dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
"Ada orang yang mau bicara kalau mereka tidak mampu. Ada juga yang hanya diam saja karena belum tercover bantuan dari kami,” lanjut dia.
Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini pun menegaskan, hingga saat ini sebanyak 17 kawasan perbatasan terus dilakukan pemantauan setiap hari. Meskipun ini berat, tetapi tidak menjadi permasalahan.
0 Komentar